[Update Terbaru] Daftar Perumahan Islami di Indonesia

Berikut daftar perumahan islami yang 100% perumahan baru syariah di Indonesia. Untuk saat ini, rumah yang tersedia umumnya berada di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta Bandung.

[DICARI] Marketing Freelance Properti Syariah

Lowongan untuk Anda yang ingin menambah penghasilan via online! Dapatkan hasil hingga jutaan rupiah per bulan lewat jualan properti syariah!

Kavling Perumahan Syariah Bumi Salsabila Indah Dramaga

Hunian syariah penuh berkah di dekat Kota Bogor. Harga kavlingnya masih di bawah 100 JUTA. Paling terjangkau di kelasnya!

Perumahan Syariah Griya Al-Fatih Residence Cikarang

Perumahan syariah murah muriah, harga setara perumahan subsidi tapi dengan kualitas yang lebih baik. Harga hanya 100 jutaan!

Kavling Kebun Buah Lantaburro Bogor

Kavling kebun berskema syariah dengan harga hanya 20-an juta untuk luas 100 m2 (SHM). Bonus 4 pohon buah (2 pohon durian, 2 pohon lainnya. Pilihan tepat untuk investasi Anda.

Tuesday, June 23, 2020

Kebaikan Akan Kembali Kepada Pemiliknya


***

Jika seseorang memberikan kebaikan kepada orang lain, maka kebaikan itu akan kembali kepadanya. Siapa saja yang memberi, maka suatu saat juga akan mendapatkan. Begitu pula sebaliknya, orang yang tidak pernah memberi sesuatu miliknya maka juga tidak akan mendapatkan dari orang lain. Kebaikan yang diterima seseorang pada hakekatnya adalah miliknya sendiri.


Memberi dan sekaligus menerima sebagaimana yang dimaksudkan itu tidak selalu terjadi antar dua orang yang sama. Pengembalian itu bisa terjadi dari orang lain atau bukan berasal dari orang yang semula diberi. Dalam konteks ini yang terjadi bukan tukar menukar atau saling memberi dan menerima. Tetapi, perolehan kembali bisa berasal dari orang yang berbeda.

 

Mempercayai pandangan tersebut maka menjadikan orang terdorong atau termotivasi selalu memberi atau melakukan kebaikan kepada siapapun. Kebaikan yang diberikan kepada orang lain tidak akan hilang, sebaliknya justru akan bertambah. Orang yang suka memberi kebaikan akan dikenal oleh banyak orang. Sillaturrahminya akan semakin luas. Berawal dari sillaturrahmi itu, maka rizki akan datang tanpa diketahui atau diperhitungkan sebelumnya.

 

Sebaliknya, orang yang suka menahan harta dan kebaikannya, maka ruang hidupnya juga akan terbatas. Keterbatasan itu akan mengakibatkan peluang untuk mendapatkan sesuatu juga terbatas. Itulah sebabnya, Islam menganjurkan kepada umatnya agar berinfaq, bersedekah, berzakat, dan lain-lain. Orang yang suka memberikan hartanya kepada orang lain ternyata tidak akan menjadi miskin. Tidak pernah ditemui orang menjadi miskin yang disebabkan oleh karena mengeluarkan hartanya untuk disedekahkan.

 

Demikian pula, kebaikan hati yang diberikan kepada orang lain tidak pernah sia-sia terhadap dirinya. Kebaikan serupa dan bahkan lebih, pada saatnya akan diterima kembali. Maka muncul nasehat moral yang sudah dikenal luas, berbunyi sebagai berikut : ' berbuat baiklah kepada orang lain, agar orang lain juga berbuat baik kepadamu'. Selain itu juga terdapat ajaran yang sedemikian indah, yaitu bahwa, siapa saja yang mau menolong penduduk bumi, maka yang bersangkutan akan ditolong oleh Dzat Yang ada di langit.

 

Dengan menggunakan logika tersebut, maka oleh banyak orang kehidupan ini diumpamakan seperti bercermin. Jika kita tampil di depan cermin dengan sempurna, maka diri kita yang tampak di cermin adalah juga kesempurnaan. Sebaliknya, jika kita sedang marah, cemberut, dan berwajah masam kemudian bercermin, maka wajah yang kelihatan juga persis yang kita tampakkan itu. Itulah sebabnya, jika kita ingin mendapatkan sesuatu maka harus memberikan sesuatu kepada orang lain. Dalam kehidupan ini apa yang kita berikan sebenarnya juga yang akan kita peroleh. Oleh karena itu, jika kita tidak memberi, maka juga tidak akan menerima. Wallahu a'lam


Sumber : uin-malang.ac.id

_______________

Youtube :

youtube.com/perumahanislamiindonesia.

Instagram :

Instagram.com/perumahanislamiindonesia.

Facebook :

facebook.com/perumahanislamiindonesia.



Perumahan Islami Indonesia

Developer, Agensi dan Konsultan Property Syariah

Monday, June 22, 2020

Mencari Solusi dalam Menghadapi Masalah Sesuai Islam


***

Dalam hidup kita, pastilah terjadi banyak masalah dan ujian. Terkadang kita merasa hidup begitu berat bahkan seolah tak pernah terlihat jalan keluar. Kita sudah lelah bertanya “apa-mengapa-bagaimana” semua ini bisa terjadi.

Kita mungkin akan selalu bertahan menjalaninya dengan perasaan yang beraneka ragam. Mungkin pasrah, mungkin dengan berharap kelak ada jalan keluar, mungkin dengan putus asa, dll. Maka jika kita sudah sampai batas yang tidak bisa ditoleransi oleh akal kita, jangan pernah lupa bahwa sesungguhnya manusia selalu menemui cobaan dan "masalah" dalam hidupnya.


Di dalam islam ada beberapa cara mengatasi masalah dalam hidup diantaranya sebagai berikut :

 

1.Wudhu

Jiwa kita akan menjadi tenang jika membiasakan diri mengambil wudu sebelum melakukan pekerjaan. Kerja yang susah akan menjadi senang dan mudah diselesaikan. Selama ini kita mengetahui bahwa berwudhu berfungsi untuk mensucikan diri dari najis dan hadas. Namun tahukah anda, berwudhu juga bisa jadi penawar racun hati. Disaat sedih dan gelisah, kita dianjurkan untuk berwudhu sehingga dosa-dosa akan luntur dan jiwa lebih tenang. Sebab Allah SWT menyukai orang-orang yang mensucikan diri (berwudhu), sebagaimana firmnan-Nya

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

 

2.Shalat

Di dalam sholat ada ketenangan jiwa dan ketentraman bagi pikiran, sholat merupakan pintu dari pintu-pintu yang denganya bisa membantu untuk menghilangkan dan menutup penatnya dunia. Allah Ta’ala berfirman:

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”. (QS al-Baqarah: 45).

Di dalam sholat kita bisa mengeluarkan keluh kesah dan gundah kelana yang sedang kita rasakan kepada Allah Azza wa jalla ketika kita sedang sujud, menunjukan kepasrahan dan ketundukan di hadapanNya, sungguh di dalam sholat ada kenikmatan yang besar, di mulai dari berwudhu kemudian sholat, ketika engkau berdiri untuk sholat maka tidak ada lagi penghalang tabir antara dirimu dan Allah Azza wa jalla. Sesungguhnya sholat merupakan nikmat yang agung sebagai penengah antara problematika dan kesedihan, rasa bahagia dan senang mana kala bermunajat kepada Rabb alam semesta untuk memotong sulitnya kehidupan di dunia ini.

 

3.Membaca Al-Quran

 

Allah SWT berfirman yang artinya :

“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”  (QS Al-A’raaf:204)

Membaca Al-Quran salah satunya dapat membuat diri kita tenang. Hal ini karena di dalam Al-Quran terdapat berbagai petunjuk yang jika dipahami akan benar-benar mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan sebagai bentuk petunjuk. Hal ini sebagaimana Allah sampaikan  bahwa Al-Quran adalah benar-benar petunjuk yang nyata. Adanya petunjuk bagi manusia, tentu dapat membuat kehidupan manusia lebih tenang, karena dalam jalan yang benar, dan tidak menyesatkan. Kita perlu yakin bahawa walau bagaimana hebat tekanan yang kita alami, pertolongan Allah SWT tetap ada. yakinlah karena setelah ada kesempitan pasti ada kelegaan dan selepas kepayahan pasti ada kesenangan.

 

4.Doa

 

Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada kita (umatnya) tatkala turun sebuah musibah atau terkena sebuah masalah do’a-do’a untuk menghilangkan kesedihan dan kegelisahan yang ada, adalah beliau jika tertimpa sebuah kesulitan apa pun jenis, beliau mengucapkan:

“Wahai Dzat yang Maha Hidup lagi berdiri sendiri, dengan kasih sayangMu saya memohon pertolonganMu”.

Dan do’a sangat bermanfaat untuk menghilangkan sebuah musibah baik sebelum turunya bencana tersebut mau pun sesudah turunya, hal itu sebagaimana di jelaskan dalam sebuah hadits shahih dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

“Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali do’a”. Shahihul jami’

 

5.Tawakal atau Berserah Diri Kepada Allah

 

Allah SWT berfirman yang artinya :

“Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. (QS ath-Thalaaq: 3)

Dalam ayat ini sebagai dalil yang kuat tentang keutamaan tawakal, di mana tawakal merupakan sebab terbesar untuk memperoleh maslahat dan menolak mara bahaya. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala mengatur segala urusan alam ini sesuai dengan yang Ia kehendaki, di tanganNya segela perkara di bolak-balikan. Allah Ta’ala berfirman:

“kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya”. (QS Yunus: 3)

Hendaknya kita semua merasa yakin bahwa apa yang kita kerjakan untuk segera bisa keluar dari sebuah masalah hanyalah merupakan sebab dan sarana namun tetap yang mengatur alam ini adalah Allah Azza wa jalla, maka apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Ia kehendaki kejadianya pasti tidak akan terjadi.

 

6.Sedekah

 

Dalam Al Qur’an banyak ditemukan firman Allah yang memerintahkan kita untuk bersedekah dan membelajakan sebagian harta kita dijalan kebaikan. Namun sayang kebanyakan kita tidak menghiraukan perintah tersebut. Kita kuatir kalau bersedekah akan mengurangi jumlah harta kita. Sifat kikir dan tamak mendorong kita untuk enggan membayar zakat , infak dan sedekah. Padahal manfaat sedekah itu sebenarnya akan kembali kepada diri kita juga.

sedekah yang bisa membantu menyelesaikan segala permasalahan seseorang, tinggal bagaimana niat dan keyakinan saat melakukan sedekah. Seperti yang kita ketahui bahwasanya permasalaan manusia bisa mencakup banyak hal. Masalah dengan keluarga, atasan dan bawahan, pekerjaan, masalah utang piutang,  tidak kunjung memperoleh jodoh, pekerjaan yang seret, rezeki yang selalu kurang, tidak bisa membayar uang sekolah anak, dan masalah-masalah lainnya.

Masalah-masalah tersebut tidak akan ada habisnya. Tinggal bagaimana ia  berusaha dan beribadah kepadaNya. Salah satu ibadah yang menjanjikan pelakunya akan memperoleh pertolongan dari setiap permasalahannya.

“Wahai orang-orang yang beriman! Sebarkanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kamu, sebelum tibanya hari (kiamat) yang tidak ada jual beli padanya dan tidak ada kawan (yang memberi manfaat), serta tidak ada pula pertolongan syafaat dan orang-orang kafir, mereka itulah orang-orang yang zalim.” Tentang sedekah bisa menjadi jalan keluar bagi permasalan tidak perlu meragukannya, karena kita hanya perlu mencoba untuk selalu sedekah dengan ikhlas.”( Q.S Al-Baqarah :254)


Sumber : camatmandau.bengkaliskab.go.id

_______________

Youtube :

youtube.com/perumahanislamiindonesia.

Instagram :

Instagram.com/perumahanislamiindonesia.

Facebook :

facebook.com/perumahanislamiindonesia.



Perumahan Islami Indonesia

Developer, Agensi dan Konsultan Property Syariah


Sunday, June 21, 2020

Masjid Istiqlal


***

A. LATAR BELAKANG

 

Masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini merupakan kebanggaan bangsa Indonesia, sebagai ungkapan dan wujud dari rasa syukur bangsa dan rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, atas berkat dan rahmat Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat kemerdekaan dari cengkraman penjajah selama kurang lebih 350 tahun.

Karena itulah masjid ini dinamakan ISTIQLAL artinya MERDEKA. Bangunan monumental di Indonesia sebelum masa penjajahan cukup mengagumkan. Misalnya, candi Borobudur dan Prambanan menjadi lambang kekuatan konstruksi peninggalan zaman kerajaan.

Dwikarya itu mendapat pengakuan internasional. Sayangnya, meskipun mendapat pengakuan dunia internasional, namun sekaligus mengakhiri karya rancang bangun di Indonesia sepanjang tiga setengah abad lebih masa penjajahan.

Karya konstruksi yang sempat tersumbat, kembali terbuka di awal masa kemerdekaan. Sebagai negara mayoritas muslim, salah satu ide spektakuler yang menguat saat itu adalah mendirikan masjid.

 

B. IDE PENDIRIAN MASJID

 

Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat tahun proklamasi kemerdekaan. Pada tahun 1950, KH. Wahid Hasyim yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Agama RI dan H. Anwar Tjokroaminoto dari Partai Syarikat Islam mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam di Deca Park, sebuah gedung pertemuan di jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Istana Merdeka. Pertemuan dipimpin oleh KH. Taufiqurrahman, yang membahas rencana pembangunan masjid.

Gedung pertemuan yang bersebelahan dengan Istana Merdeka itu, kini tinggal sejarah. Deca Park dan beberapa gedung lainnya tergusur saat proyek pembangunan Monumen Nasional (Monas) dimulai.

Masjid tersebut disepakati akan diberi nama Istiqlal. Secara harfiah, kata Istiqlal berasal dari bahasa Arab yang berarti: kebebasan, lepas atau kemerdekaan, yang secara istilah menggambarkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat berupa kemerdekaan bangsa.

 

C. PEMBENTUKAN PANITIA

 

Pada pertemuan di gedung Deca Park tersebut, secara mufakat disepakati H. Anwar Tjokroaminoto sebagai ketua Yayasan Masjid Istiqlal. Beliau juga ditunjuk secara mufakat sebagai ketua panitia pembangunan Masjid Istiqlal,meskipun beliau terlambat hadir karena baru kembali ke tanah air setelah bertugas sebagai delegasi Indonesia ke Jepang membicarakan masalah pampasan perang saat itu.

Pada tahun 1953, Panita Pembangunan Masjid Istiqlal, melaporkan rencana pembangunan masjid itu kepada kepala negara. Presiden Soekarno menyambut baik rencana tersebut, bahkan akan membantu sepenuhnya pembangunan Masjid Istiqlal. Kemudian Yayasan Masjid Istiqlal disahkan dihadapan notaris Elisa Pondag pada tanggal 7 Desember 1954.

Presiden Soekarno mulai aktif dalam proyek pembangunan Masjid Istiqlal sejak beliau ditunjuk sebagai Ketua Dewan Juri dalam Sayembara maket Masjid Istiqlal yang diumumkan melalui surat kabar dan media lainnya pada tanggal 22 Pebruari 1955. Melalui pengumuman tersebut, para arsitek baik perorangan maupun kelembagaan diundang untuk turut serta dalam sayembara itu.

 

D. PENENTUAN LOKASI

 

Terjadi perbedaan pendapat mengenai rencana lokasi pembangunan Masjid Istiqlal. Ir.H. Mohammad Hatta (Wakil Presiden RI) berpendapat bahwa lokasi yang paling tepat untuk pembangunan Masjid Istiqlal tersebut adalah di Jl. Moh. Husni Thamrin yang kini menjadi lokasi Hotel Indonesia. Dengan pertimbangan lokasi tersebut berada di lingkungan masyarakat Muslim dan waktu itu belum ada bangunan di atasnya.

Sementara itu, Ir. Soekarno (Presiden RI) mengusulkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina, yang di bawahnya terdapat reruntuhan benteng Belanda dan dikelilingi oleh bangunan-bangunan pemerintah dan pusat-pusat perdagangan serta dekat dengan Istana Merdeka. Hal ini sesuai dengan simbol kekuasaan kraton di Jawa dan daerah-daerah di Indonesia bahwa masjid selalu berdekatan dengan kraton.

Pendapat H. Moh. Hatta tersebut akan lebih hemat karena tidak akan mengeluarkan biaya untuk penggusuran bangunan-bangunan yang ada di atas dan di sekitar lokasi. Namun, setelah dilakukan musyawarah, akhirnya ditetapkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina bekas benteng Belanda.

 

E. SAYEMBARA MAKET

 

Dewan Juri sayembara maket Masjid Istiqlal, terdiri dari para Arsitek dan Ulama terkenal. Susunan Dewan Juri adalah Presiden Soekarno sebagai ketua, dengan anggotanya Ir. Roeseno, Ir. Djuanda, Ir. Suwardi, Ir. R. Ukar Bratakusumah, Rd. Soeratmoko, H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), H. Abu Bakar Aceh, dan Oemar Husein Amin.

Sayembara berlangsung mulai tanggal 22 Februari 1955 sampai dengan 30 Mei 1955. Sambutan masyarakat sangat menggembirakan, tergambar dari banyaknya peminat hingga mencapai 30 peserta. Dari jumlah tersebut, terdapat 27 peserta yang menyerahkan sketsa dan maketnya, dan hanya 22 peserta yang memenuhi persyaratan lomba.

Setelah dewan juri menilai dan mengevaluasi, akhirnya ditetapkanlah 5 (lima) peserta sebagai nominator. Lima peserta tersebut adalah:

Pemenang Pertama: Fredrerich Silaban dengan disain bersandi KETUHANAN

Pemenang Kedua: R. Utoyo dengan disain bersandi ISTIGFAR

Pemenang Ketiga: Hans Gronewegen dengan disain bersandi SALAM

Pemenang Keempat: 5 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi ILHAM

Pemenang Kelima: adalah 3 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi KHATULISTIWA dan NV. Associatie dengan sandi LIMA ARAB

Pada tanggal 5 Juli 1955, Dewan Juri menetapkan F. Silaban sebagai pemenang pertama. Penetapan tersebut dilakukan di Istana Merdeka, sekaligus menganugerahkan sebuah medali emas 75 gram dan uang Rp. 25.000. Pemenang kedua, ketiga, dan keempat diberikan hadiah. Dan seluruh peserta mendapat sertifikat penghargaan.

 

F. PEMASANGAN TIANG PANCANG

 

Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan ummat Islam.

Selanjutnya pelaksanaan pembangunan masjid ini tidak berjalan lancar. Sejak direncanakan pada tahun 1950 sampai dengan 1965 tidak mengalami banyak kemajuan. Proyek ini tersendat, karena situasi politik yang kurang kondusif.

Pada masa itu, berlaku demokrasi parlementer, partai-partai politik saling bertikai untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing. Kondisi ini memuncak pada tahun 1965 saat meletus peristiwa G30S/PKI, sehingga pembangunan masjid terhenti sama sekali.

Setelah situasi politik mereda,pada tahun 1966, Menteri Agama KH. M. Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini. Kepengurusan dipegang oleh KH. Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.

 

G. PERESMIAN

 

Tujuh belas tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun. Dimulai pada tanggal 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam.

 

Sumber : duniamasjid.islamic-center.or.id

_______________

Youtube :

youtube.com/perumahanislamiindonesia.

Instagram :

Instagram.com/perumahanislamiindonesia.

Facebook :

facebook.com/perumahanislamiindonesia.



Perumahan Islami Indonesia

Developer, Agensi dan Konsultan Property Syariah


Saturday, June 20, 2020

Rajin Shalat Namun Masih Bermaksiat


***

Kita tahu bahwa shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sayangnya, ada yang rajin shalat, namun di luar itu ia masih berjudi. Kami pun mendapatkan cerita seperti itu. Apakah shalatnya yang bermasalah? Coba kita kaji bersama dengan melihat perkataan ulama-ulama salaf di masa silam.

 

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut: 45).

 

Ibnu Mas’ud pernah ditanya mengenai seseorang yang biasa memperlama shalatnya. Maka kata beliau,

إِنَّ الصَّلاَةَ لاَ تَنْفَعُ إِلاَّ مَنْ أَطَاعَهَا

“Shalat tidaklah bermanfaat kecuali jika shalat tersebut membuat seseorang menjadi taat.” (HR. Ahmad dalam Az Zuhd, hal. 159 dengan sanad shahih dan Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushonnaf 13: 298 dengan sanad hasan dari jalur Syaqiq dari Ibnu Mas’ud).

 

Al Hasan berkata,

مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ تَنْهَهُ عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمنْكَرِ، لَمْ يَزْدَدْ بِهَا مِنَ اللهِ إِلاَّ بُعْدًا

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat, lantas shalat tersebut tidak mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka ia hanya akan semakin menjauh dari Allah.” (Dikeluarkan oleh Ath Thobari dengan sanad yang shahih dari jalur Sa’id bin Abi ‘Urubah dari Qotadah dari Al Hasan)

 

Abul ‘Aliyah pernah berkata,

إِنَّ الصَّلاَةَ فِيْهَا ثَلاَثُ خِصَالٍ فَكُلُّ صَلاَةٍ لاَ يَكُوْنُ فِيْهَا شَيْءٌ مِنْ هَذِهِ الخَلاَل فَلَيْسَتْ بِصَلاَةٍ: الإِخْلاَصُ، وَالْخَشْيَةُ، وَذِكْرُ اللهِ. فَالإِخْلاَصُ يَأْمُرُهُ بِاْلمعْرُوْفِ، وَالخَشْيَةُ تَنْهَاهُ عَنِ المنْكَرِ، وَذِكْرُ القُرْآنِ يَأْمُرُهُ وَيَنْهَاهُ.

“Dalam shalat ada tiga hal di mana jika tiga hal ini tidak ada maka tidak disebut shalat. Tiga hal tersebut adalah ikhlas, rasa takut dan dzikir pada Allah. Ikhlas itulah yang memerintahkan pada yang ma’ruf (kebaikan). Rasa takut itulah yang mencegah dari kemungkaran. Sedangkan dzikir melalui Al Qur’an yang memerintah dan melarang sesuatu.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 65).

 

Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali hafizhohullah berkata, “Siapa yang merutinkan shalat dan mengerjakannya di waktunya, maka ia akan selamat dari kesesatan.” (Bahjatun Nazhirin, 2: 232).

Jika ada yang sampai berbuat kemungkaran, maka shalat pun bisa mencegahnya dari perbuatan tersebut.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia mengatakan,

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِّي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: إِنَّ فُلاَنًا يُصَلِّيْ بِاللَّيْلِ فَإِذَا أَصْبَحَ سَرِقَ؟ فَقَالَ: “إِنَّهُ سَيَنْهَاهُ مَا يَقُوْلُ

“Ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia berkata, “Ada seseorang yang biasa shalat di malam hari namun di pagi hari ia mencuri. Bagaimana seperti itu?” Beliau lantas berkata, “Shalat tersebut akan mencegah apa yang ia lakukan.” (HR. Ahmad 2: 447, sanadnya shahih kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).


Nah berarti shalat yang baik adalah shalat yang bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Inilah shalat yang mesti dibentuk. Jadi kalau ia rajin shalat, malah masih terus melakukan dosa besar, maka shalatnya lah yang mesti diperbaiki. Wallahu a’lam.

Disusun di Jayapura Papua, 27 Rajab 1435 H

Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Sumber : Artikel Rumaysho.Com

_______________

Youtube :

youtube.com/perumahanislamiindonesia.

Instagram :

Instagram.com/perumahanislamiindonesia.

Facebook :

facebook.com/perumahanislamiindonesia.


Perumahan Islami Indonesia

Developer, Agensi dan Konsultan Property Syariah


Friday, June 19, 2020

Ingat 5 Hal Ini Saat Lalai Dirikan Sholat Subuh


***

Di antara shalat-shalat yang ada, shalat subuh adalah yang mengawali hari. Ia adalah shalat yang paling penting yang harus dijaga betul pelaksanaannya, sebab tidak semua orang bisa konsisten, bahkan shalat ini terasa berat bagi orang-orang munafik.

 

Agar tetap semangat sholat subuh dan tidak lalai ingatlah 5 keistimewaan sholat subuh seperti berikut:


1. Dihitung seperti shalat semalam penuh. Nabi SAW bersabda,

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)

 

2. Disaksikan para malaikat. Nabi SAW bersabda,

وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ

“Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (HR. Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)

 

3. Shalat Shubuh Berkaitan dengan Pembagian Rezeki. Pernah suatu ketika Nabi SAW shalat subuh. Begitu selesai, beliau pun kembali ke rumah dan mendapati puterinya Fathimah ra sedang tidur. Maka beliau pun membalikkan tubuh Fatimah dengan kaki beliau, kemudian mengatakan kepadanya :

“Hai Fathimah, bangun dan saksikanlah rizki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rizki para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari.”

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS.Ath Thalaq : 2-3)

 

4. Shalat subuh adalah kunci kemenangan. “Bahwa Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh.” (HR Bukhari)

 

5. Lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya. “Dua rakaat shalat subuh, lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR.Muslim dan Ahmad). Mengenai shalat dua rakaat sunah sebelum subuh Rasulullah bersabda, “Dua rakaat itu lebih aku sukai daripada dunia seluruhnya.” (HR.Muslim)

 

Sumber : umma.id

_______________

Youtube :

youtube.com/perumahanislamiindonesia.

Instagram :

Instagram.com/perumahanislamiindonesia.

Facebook :

facebook.com/perumahanislamiindonesia.




Perumahan Islami Indonesia

Developer, Agensi dan Konsultan Property Syariah

Thursday, June 18, 2020

Taukah Kamu... Masjid Shah Faisal


***

Umumnya sebuah Masjid memiliki kubah sebagai ciri khasnya. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Masjid terbesar di Asia Selatan ini. Ya, inilah Masjid Shah Faisal. Masjid Nasional Pakistan yang berdiri megah di bawah Bukit Margala, kaki bukit yang paling barat dari Pegunungan Himalaya. Bukit ini terletak di bagian utara kota Islamabad, ibukota Pakistan yang menggantikan kota Karachi.


Bentuknya seperti tenda raksasa yang terinspirasi dari tenda suku Beduin Arab. Kemegahanya tampak agung dengan pilar-pilar beton raksasa dan menara-menaranya yang menjulang tinggi mencakar langit. Masjid dengan arsitektur modern dan unik tanpa kubah tradisional ini merupakan buah karya dari seorang arsitek ternama Turki, Vedat Dalokay. Ia adalah pemenang anugerah The Aga Khan Architectural Award.

 

Sejarah

 

Masjid ini tidak lepas dari Raja Faisal Bin Abdul Aziz Arab Saudi. Pemberian nama Masjid kepadanya dilakukan karena telah mendukung rencana pembangunan tempat ibadah Nasional oleh pemerintah Pakistan pada tahun 1966. Saat itu sang raja tengah melakukan kunjungan resmi kenegaraan ke Pakistan.

Tiga tahun setelah itu, tepatnya di tahun 1969 diselenggarakan sayembara internasional yang diikuti oleh arsitek internasional dari 17 negara. Mereka kemudian menyerahkan 43 proposal rancangan. Setelah empat hari penjurian, terpilih karya arsitek Turki Vedar Dalokays sebagai pemenang sayembara.

Pembangunan Raja Faisal masjid dimulai pada tahun 1976 oleh National Construction of Pakistan dipimpin oleh Azim Khan, menghabiskan dana lebih dari 130 juta Riyal Saudi Arabia atau sekitar 120 juta Dolar Amerika. Keseluruhan dana pembangunan masjid tersebut ditanggung oleh pemerintah Saudi Arabia.

Keseluruhan proses pembangunan masjid ini selesai dilaksanakan pada tahun 1986 dan menjadi markas bagi International Islamic University. Begitu banyak kritikan terhadap masjid ini dari kalangan muslim yang berpandangan konservatif, terutama karena bentuknya yang tidak lazim dengan ketiadaan kubah besar layaknya sebuah masjid yang dikenal secara universal.

Namun semua kritikan tersebut kemudian lenyap ketika masjid ini selesai dibangun dan menghasilkan sebuah bangunan masjid yang begitu besar, megah dan ditambah lagi dengan pemilihan lokasi yang begitu menarik dengan menjadikan bukit Margalla di latar belakangnya.

 

Arsitektur

 

Masjid yang berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter persegi ini, secara arsitektural, memasukkan gaya Asia Selatan, Arab, dan Turki. Dengan perpaduan ini, bisa dikatakan bahwa Masjid Shah Faisal merupakan salah satu contoh arsitektur Islam modern di dunia.

Masjid ini mampu menampung 10 ribu jemaah di ruang sholat utama, 24 ribu jemaah di di area portico, 40 ribu jemaah di halaman tengah dan 200 ribu di area penghubung. Meskipun daya tampung ruang utama masjid ini lebih kecil dibandingkan dengan masjid Hassan II di Casablanca (Maroko), namun masjid Raja Faisal ini memiliki daya tampung terbesar di area penghubung nya setelah Masjidil Harram dan Masjid Nabawi.

Hadir tanpa bangunan kubah atau dome seperti lazimnya masjid tradisional, masjid ini memilih hadir garis-garis modern kontemporer bercampur dengan tenda tradisional khas Beduin.  Semua dituangkan dalam ruang shalat yang luas berbentuk segitiga dengan empat menara.

Minaret meminjam desain bentuk mereka dari tradisi Turki. Minaret yang kurus dan mirip pensil. Masing-masing empat minaret tingginya 80 meter, menara tertinggi di Asia Selatan dan berukuran 10 x 10 m.

Dalokay mengajak untuk membayangkan puncak masing-masing empat minaret sebagai sudut tertinggi Kakbah. Maka akan terbentuk Kakbah imajiner ditampilkan oleh empat minaret pada empat sudut dari ketinggian hingga dasarnya. Masjid Faisal menyesuaikan diri dengan bentuk Kakbah secara proporsional.

Interior ruang utama ditutupi dengan lantai marmer putih dan dihiasi dengan mosaik dan kaligrafi oleh seniman Pakistan, Sadeqain, dan lampu gantung khas Turki. Pola mosaik memperindah dinding barat. Kaligrafi ayat ditulis lebih dulu di dinding barat dan ayat lain tertulis dalam tulisan kufi awal diulang dalam pola gambar cermin. Keindahan dari rancangan sederhana yang terpilih.

 

Sarana dan Fasilitas

 

Masjid Raja Faisal dilengkapi dengan beragam fasilitas termasuk perpustakaan, museum, ruang kuliah, kafetaria dan Universitas Islam Internasional yang mampu menampung 700 mahasiswa. Di bawah tanah tembok masjid ini dilengkapi dengan kolam kolam refleksi yang berfungsi sebagai pengatur suhu udara di dalam masjid dengan mengatur ketinggian permukaan air di masing masing kolam. Sedangkan di ruang utama masjid di hias dengan lampu gantung ukuran besar seberat 7,5 ton dan dihias dengan 1000 bola lampu listrik.

Satu hal yang lain dari masjid ini adalah disediakannya ruang shlat khusu untuk wanita, sesuatu yang sangat jarang terjadi di Pakistan dimana wanita lebih di anjurkan untuk melakukan sholat di rumah. Ruang sholat wanita ini di hias dengan pualam putih dan hitam yang sengaja didatangkan dari Yunani. Sedangkan halaman tengah masjid di tutup dengan granit Italia.

Sumber : gomuslim.co.id

_______________

Youtube :

youtube.com/perumahanislamiindonesia.

Instagram :

Instagram.com/perumahanislamiindonesia.

Facebook :

facebook.com/perumahanislamiindonesia.



Perumahan Islami Indonesia

Developer, Agensi dan Konsultan Property Syariah

Wednesday, June 17, 2020

Keutamaan-Keutamaan Ibadah Shalat


***

Banyak kita temukan dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang keutamaan ibadah shalat. Akan tetapi, sungguh mengherankan ketika kita jumpai kaum muslimin yang tidak mengetahui atau pura-pura tidak tahu tentang keutamaan dan kedudukan ibadah shalat sehingga melalaikannya. Bagi sebagian kaum muslimin, shalat adalah ibadah yang paling tidak menarik, merepotkan, dan melelahkan. Jadilah mereka tidak mendirikan shalat, tidak menyisihkan waktu untuk mendirikan shalat, bahkan terkadang mengejek saudaranya yang perhatian dengan shalat, atau menjadikan shalat sebagai bahan gurauan dan candaan.

 

Dalam tulisan singkat ini, kami akan sebutkan sedikit tentang keutamaan ibadah shalat, sebagai bahan pengingat bagi penulis pribadi, dan juga kaum muslimin yang membaca tulisan ini.

 

Shalat adalah penyejuk hati dan penghibur jiwa

Shalat merupakan penyejuk hati, penghibur dan penenang jiwa. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

حُبِّبَ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيبُ، وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

“Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan dijadikanlah penyejuk hatiku dalam ibadah shalat.” (HR. An-Nasa’i no. 3391 dan Ahmad 3: 128, shahih)

 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

قُمْ يَا بِلَالُ فَأَرِحْنَا بِالصَّلَاةِ

“Wahai Bilal, berdirilah. Nyamankanlah kami dengan mendirikan shalat.” (HR. Abu Dawud no. 4985, shahih)

Shalat adalah dzikir, dan dengan berdzikir kepada Allah Ta’ala, hati pun menjadi tenang. Shalat adalah interaksi antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Seorang hamba berdiri di hadapan Rabb-nya dengan ketundukan, perendahan diri, bertasbih dengan memuji-Nya, membaca firman Rabb-nya, mengagungkan Allah baik dengan perkataan dan perbuatan, memuji Allah Ta’ala dengan pujian yang memang layak ditujukan untuk diri-Nya, dia meminta kepada Allah Ta’ala berupa kebutuhan dunia dan akhirat.

 

Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar

Jika seorang hamba mendirikan shalat sesuai dengan ketentuan dan petunjuk syariat, maka shalat tersebut akan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-‘Ankabuut [29]: 45)

Kemampuan shalat untuk mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar itu sangat tergantung kepada kualitas ibadah shalat yang dilakukan. Minimal, ketika sedang shalat itu sendiri seseorang berhenti dan tercegah dari perbuatan keji dan mungkar. Karena ketika sedang shalat, seseorang sedang melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala. Ada yang selesai shalat kemudian mencuri sandal di masjid, misalnya, karena memang kualitas shalatnya yang buruk sehingga tidak lama selesai shalat, dia kembali lagi melakukan kemungkaran.

Kualitas shalat yang bagus antara lain ditandai dengan hati yang kembali bertaubat kepada Allah Ta’ala, menghadirkan hatinya menghadap Allah Ta’ala, dan kuatnya keimanan di dalam hati. Jika seorang hamba terus-menerus dalam kondisi seperti itu, maka ketika dia memiliki keinginan melakukan kemungkaran, dia pun ingat dengan kondisi dirinya ketika menghadap Allah Ta’ala dalam shalatnya, sehingga pada akhirnya dia pun tercegah dari perbuatan kemungkaran tersebut.

 

Shalat sebagai penolong manusia terkait urusan agama dan dunia

Allah Ta’ala berfirman,

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45)

 

Diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ، صَلَّى

“Dulu jika ada perkara yang menyusahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mendirikan shalat.” (HR. Abu Dawud no. 1420, hadits hasan)

Pahala dan kebaikan yang besar telah disiapkan untuk hamba-Nya yang mendirikan shalat

 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللَّهُ عَلَى الْعِبَادِ، فَمَنْ جَاءَ بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئًا اسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِنَّ، كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ، إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ، وَإِنْ شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ

“Lima shalat yang telah Allah Ta’ala wajibkan kepada para hamba-Nya. Siapa saja yang mendirikannya dan tidak menyia-nyiakan sedikit pun darinya karena meremehkan haknya, maka dia memiliki perjanjian dengan Allah Ta’ala untuk memasukkannya ke dalam surga. Sedangkan siapa saja yang tidak mendirikannya, dia tidak memiliki perjanjian dengan Allah Ta’ala. Jika Allah menghendaki, Dia akan Menyiksanya. Dan jika Allah Menghendaki, Allah akan memasukkan ke dalam surga.” (HR. Abu Dawud no. 1420, An-Nasa’i no. 426 dan Ibnu Majah no. 1401, shahih)

 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَالصَّلَاةُ نُورٌ

“Shalat adalah cahaya.” (HR. Muslim no. 223)

Yaitu cahaya dalam hati, wajah, cahaya di alam kubur dan cahaya pada hari kiamat.

 

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan tentang shalat pada suatu hari, kemudian berkata,

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَلَا نَجَاةٌ ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ

“Siapa saja yang menjaga shalat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan siapa saja yang tidak menjaga shalat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad 2: 169 dengan sanad yang hasan)

Qarun adalah simbol orang yang lalai karena sibuk dengan harta. Fir’aun lalai karena sibuk dengan kekuasaan dan kerajaan. Haman (perdana menteri Fir’aun) lalai karena sibuk menjilat penguasa demi meraih jabatan yang tinggi. Sedangkan Ubay bin Khalaf sibuk dengan urusan perdagangan atau bisnisnya. Inilah gambaran orang-orang yang disibukkan dengan perkara dunia sehingga lalai dari shalat.

 

Shalat adalah penggugur atas dosa-dosa kecil dan membersihkan kesalahan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ، هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟

“Bagaimana pendapatmu jika di depan pintu rumahmu ada sungai, lalu Engkau mandi sehari lima kali? Apakah tersisa kotoran di badannya?”

 

Para sahabat menjawab,

لَا يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ

“Tidak akan tersisa kotoran sedikit pun di badannya.”

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا

“Itu adalah permisalan untuk shalat lima waktu. Dengan shalat lima waktu, Allah Ta’ala menghapus dosa-dosa (kecil).” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الصَّلَاةُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ، مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ

“Shalat lima waktu, shalat Jum’at ke shalat Jum’at berikutnya, adalah penggugur dosa di antara keduanya, selama dosa-dosa besar ditinggalkan.” (HR. Muslim no. 233)

Shalat adalah penghubung paling kuat antara hamba dengan Rabb-nya

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ

“Allah Ta’ala berfirman, “Aku membagi shalat (yaitu surat Al-Fatihah, pent.) untuk-Ku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Dan untuk hamba-Ku sesuai dengan apa yang dia minta.”

فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: حَمِدَنِي عَبْدِي

Ketika hamba berkata (yang artinya), “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam”; Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku memujiku.”

وَإِذَا قَالَ: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي

Ketika hamba berkata (yang artinya), “Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”; Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku menyanjungku.” (sanjungan yaitu pujian yang berulang-ulang, pent.)

وَإِذَا قَالَ: {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ} ، قَالَ: مَجَّدَنِي عَبْدِي – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي

Ketika hamba berkata (yang artinya), “Yang menguasai hari pembalasan”; Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku memuliakanku.” Dan terkadang Allah berfirman, “Hamba-Ku memasrahkankan urusannya kepada-Ku.”

فَإِذَا قَالَ: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ

Ketika hamba berkata (yang artinya), “Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami meminta pertolongan”; Allah Ta’ala berfirman, “Ini adalah antara Aku dan hamba-Ku. Dan untuk hamba-Ku apa yang dia minta.”

فَإِذَا قَالَ: {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} قَالَ: هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ

Dan ketika hamba berkata (yang artinya), “(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”; Allah Ta’ala berfirman, “Ini adalah untuk hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.” (HR. Muslim no. 395)

Faidah tambahan dari hadits di atas adalah bahwa nama lain surat Al-Fatihah adalah “shalat”, karena surat Al-Fatihah senantiasa dibaca ketika shalat. Hadits ini juga menjadi dalil bagi sebagian ulama bahwa surat Al-Fatihah itu dimulai dari ayat,

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

sedangkan basmalah bukan termasuk dari bagian surat Al-Fatihah. Masalah ini dapat dibaca lebih detail di tulisan-tulisan lainnya yang khusus membahas permasalahan ini. [1, 2]

 

Maka apakah kita temukan adanya penghubung yang lebih erat antara seorang hamba dengan Rabbnya melebihi ketika seorang hamba mendirikan shalat? Yaitu ketika seorang hamba yang berada di bumi mendirikan dan memperhatikan shalat dengan membaca surat Al-Fatihah ayat demi ayat, dan Allah Ta’ala merespon (menjawab) bacaan surat tersebut dari atas langit yang tujuh? Renungkanlah keutamaan yang sangat besar ini, wahai kaum muslimin. [3]

Sumber : muslim.or.id

 _______________

Youtube :

youtube.com/perumahanislamiindonesia.

Instagram :

Instagram.com/perumahanislamiindonesia.

Facebook :

facebook.com/perumahanislamiindonesia.




Perumahan Islami Indonesia

Developer, Agensi dan Konsultan Property Syariah

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html