Do’a ketika turun hujan apa sajakah?
Sebagian orang ketika turun hujan malah berkeluh
kesah. Padahal itu adalah nikmat yang baru saja Allah ciptakan. Seandainya
setiap orang mengamalkan do’a-do’a ketika turun hujan tentu saja turunnya hujan
jadi nikmat terindah. Berikut beberapa amalan yang Rumaysho.Com sampaikan.
Berdo’a
Ketika Turun Hujan: Allahumma shoyyiban nafi’an
Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى
الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat
turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah
turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari no. 1032)
Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran
untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin
bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.” (Syarh Al Bukhari, Ibnu
Baththol, 5: 18, Asy Syamilah)
Turun
Hujan Waktu Mustajab untuk Berdo’a
Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ
تَحْتَ المَطَرِ
“Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika
adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no.
3078).
Do’a
Ketika Hujan Lebat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu saat pernah
meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau
memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam berdo’a,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى
الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal
aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari
[Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya
Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut
lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].” (HR. Bukhari no. 1014)
Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas
dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak
bahaya. (Lihat Dzikru wa Tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah)
Berdo’a
Setelah Turun Hujan: ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih
Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah
hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah
shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb
kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا
مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ
بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ
بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman
kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa
rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang
beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan
‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini
dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.”
(HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).
Sumber : Rumaysho.com
_______________
Youtube :
youtube.com/perumahanislamiindonesia.
Instagram :
Instagram.com/perumahanislamiindonesia.
Facebook :
facebook.com/perumahanislamiindonesia.
Perumahan Islami Indonesia
Developer, Agensi dan Konsultan Property Syariah