Jika seseorang menjalankan puasa dengan benar, yaitu yang
didasari iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah
lalu akan diampuni.
Puasa Karena Iman dan Mengharap Pahala
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan
mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
Yang dimaksud berpuasa atas dasar iman yaitu berpuasa
karena meyakini akan kewajiban puasa. Sedangkan yang dimaksud ihtisab adalah
mengharap pahala dari Allah Ta’ala. (Lihat Fathul Bari, 4: 115).
Al Khottobi berkata, “Yang dimaksud ihtisab adalah terkait
niat yaitu berpuasa dengan niat untuk mengharap balasan baik dari Allah. Jika
seseorang berniat demikian, ia tidak akan merasa berat dan tidak akan merasa
lama ketika menjalani puasa.” (Idem)
Hadits yang kita kaji di atas menunjukkan itulah orang yang
berpuasa dengan benar. Benarnya puasanya jika didasari atas iman dan puasa
tersebut dilakukan ikhlas karena Allah, mengharap pahala-Nya, mengagungkan
syari’at-Nya, bukan melakukannya atas dasar riya’, cari pujian atau hanya
sekedar mengikuti kebiasaan orang sekitar.
Simak selengkapnya disini. Klik
https://muslim.or.id/17294-kajian-ramadhan-3-puasa-karena-iman-dan-mengharap-pahala.html
_______________
Youtube :
youtube.com/perumahanislamiindonesia.
Instagram :
Instagram.com/perumahanislamiindonesia.
Facebook :
facebook.com/perumahanislamiindonesia.
Perumahan Islami Indonesia
Developer, Agensi dan Konsultan Property Syariah