Saturday, June 13, 2020

MASJID BIRU, ISTANBUL: MASJID MEGAH SAKSI KEBESARAN KEKAISARAN OTTOMAN


***

Sempat menjadi tempat berdirinya kerajaan Islam besar, negara Turki memiliki situs-situs bersejarah peninggalan masa kejayaannya dulu, salah satunya adalah Masjid Sultan Ahmed atau Sultan Ahmed Camii di Istanbul.

Selain merupakan bangunan sejarah, masjid yang nama lainnya adalah Masjid Biru ini juga masih berfungsi sebagai tempat ibadah umat Islam. Masjid ini bisa dibilang bangunan yang paling ikonis di Istanbul dan tak pernah luput dari jepretan lensa pengunjung yang datang ke kota ini. Lokasinya juga tidak jauh dari Laut Marmara yang membentang luas di sebelah selatan Turki.

 

Sejarah pembangunan Masjid Biru

Awal pendirian masjid ini dimulai dari Perjanjian Damai Zsivatorok yang mengakhiri perang lima belas tahun antara Kekaisaran Ottoman dan Kerajaan Habsburg). Setelah perjanjian itu, Kekaisaran Ottoman mengalami kekalahan saat berperang dengan Persia tahun 1603-1618.

Guna mengangkat kembali moral Kekaisaran Ottoman, Sultan Ahmed I membangun Masjid Sultan Ahmed pada tahun 1609 dan selesai pada 1616. Pembangunan masjid pertama Kekaisaran Ottoman ini dimaksudkan untuk menegaskan kembali kekuasaannya.

Arsitektur masjid ini begitu megah. Terdapat lima kubah utama, enam menara, dan delapan kubah sekunder. Arsitektur megah ini pun dianggap sebagai masjir terbesar terakhir pada periode klasik.

Arsitek Masjid Biru, Sedefkâr Mehmed Aga menggabungkan elemen arsitektur Islam tradisional dan Kristen Bizantium untuk mewujudkan bangunan masjid yang begitu megah ini.

 

Mengapa dinamai Masjid Biru?

Kini Masjid yang sebenarnya bernama Sultan Ahmed ini disebut juga sebagai Masjid Biru. Hal itu karena interiornya dilapisi oleh lebih dari 20.000 ubin Iznik buatan tangan yang memesona.

Ubin itu terbuat dari keramik yang berwarna pirus dengan desain tulip merah. Selain itu, lantai dua masjid juga dicat biru dengan cahaya matahari yang masuk melalui lebih dari 200 jendela kaca patri.

Hanya ada tiga masjid di Turki yang memiliki enam menara, salah satunya adalah Masjid Biru ini. Dilansir dari Theculturetrip, konon arsitek masjid ini salah mendengar permintaan sultan yang sebenarnya meminta untuk dibangunkan menara emas.

Dalam bahasa Turki, menara emas adalah altin minareler. Namun, yang didengar Sang Arsitek adalah alti minareler dengan arti enam menara. Sementara pada saat itu, masjid dengan enam menara hanyalah Masjidil Haram di Mekah.

Agar tidak terlihat menyaingi Majsidil Haram, sultan memerintahkan pembangunan menara lain di sana agar jumlahnya lebih dari enam.

Kini selain untuk ibadah, Masjid Biru juga dibuka untuk kunjungan wisata. Namun, kunjungan wisatawan tidak bisa dilakukan ketika masuk waktu shalat jamaah lima waktu.

Sumber: adventuretravel.co.id

 _______________

Youtube :

youtube.com/perumahanislamiindonesia.

Instagram :

Instagram.com/perumahanislamiindonesia.

Facebook :

facebook.com/perumahanislamiindonesia.



Perumahan Islami Indonesia

Developer, Agensi dan Konsultan Property Syariah

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html