KPR ini berbeda dengan KPR yang melibatkan Bank Syariah. Jika pada KPR Bank Syariah melibatkan tiga pihak, maka pada KPR Syariah Tanpa Bank ini hanya melibatkan dua pihak saja, yaitu pembeli dan developer. Implikasinya, akad yang dilakukannya pun menjadi lebih simple, hanya akad jual beli saja.
KPR Syariah tanpa Bank hadir untuk untuk merealisasikan sistem transaksi yang benar benar sesuai syariah. Meskipun KPR Bank Syariah menggunakan label Syariah, namun masih ada perbedaan pendapat dikalangan ulama mengenai sistem transaksi yang digunakan Bank Syariah. Misalnya Murabahah yang digunakan Bank Syariah merupakan Murabahah kontemporer yang cukup berbeda dengan Murabahah yang disebutkan pada Kitab Fiqih lama. Masih ada unsur multi akad di dalamnya, pihak yang terlibatnya juga ada tiga, padahal seharusnya ada dua. Untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut, silahkan Kunjungi KPR Bank Syariah, Patut Diapresiasi, Namun Masih Perlu Dikritisi.
Disisi lain, ada kesamaan dalam cara perhitungannya, sama
sama mengambil margin yang disampaikan saat dilakukan akad. Namun, karena
transaksinya hanya melibatkan dua pihak saja, tanpa melibatkan pihak perantara.
Maka sudah barang tentu harga jual rumah ataupun cicilan perbulannya relatif
lebih murah. Hanya saja memang, kita harus teliti ketika akan memilih developernya.
Besarnya tanggung jawab diemban developer, kadangkala dimanfaatkan segelintir
orang tidak bertanggung yang ingin mengambil keuntungan dengan memanfaatkan
label syariah. Karena selain berperan sebagai penjual, developer juga harus
menjalankan fungsi lembaga keuangan.
Alasan
Kenapa Cicilan KPR Syariah Terlihat Lebih Mahal Dibandingkan KPR Konvensional
Setelah dijelaskan di atas mengenai tidak adanya penggunaan bunga melainkan hanya ada margin pada KPR Syariah. Lalu, kenapa KPR Syariah sering dianggap lebih mahal dibandingkan KPR Konvensional oleh masyarakat?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, adanya margin pada KPR Syariah membuat nilai angsuran Anda tetap hingga masa tenor pinjaman berakhir. Sedangkan pada KPR Konvensional besar angsuran bisa berbeda - beda tergantung bunga saat itu.
Pada tahun - tahun awal KPR Konvensional, Anda akan dikenakan bunga flat yang mana cicilan pada tahap ini biasanya jauh lebih kecil dibandingkan cicilan KPR Syariah. Namun, perlu diketahui juga bahwa bunga flat biasanya hanya berlaku 2 sampai 3 tahun pertama saja, selebihnya akan dikenakan bunga mengambang, yang berubah mengikuti suku bunga Bank Indonesia. Suku Bunga Bank Indonesia ini bisa berubah - ubah, kadang naik dan kadang turun. Sayangnya, penurunan suku Bunga Bank Indonesia ini sangat jarang terjadi dan langka.
Hal seperti ini tidak akan kita temui pada KPR Syariah,
karena harga unit rumah dan margin keuntungan sudah ditentukan sejak awal saat
dilakukan akad. Angsuran setiap bulannya tidak akan berubah dari angsuran
pertama hingga lunas.
Demikian penjelasan mengenai alasan kenapa KPR Syariah
seakan terlihat lebih mahal dibandingkan KPR konvensional. Mudah-mudahan
penjelasan bisa menjawab keingintahuan pembaca mengenai KPR Syariah.
Baca selengkapnya di: https://shariagreenland.co.id/blog/cicilan-kpr-syariah/
_______________
Youtube :
youtube.com/perumahanislamiindonesia.
Instagram :
Instagram.com/perumahanislamiindonesia.
Facebook :
facebook.com/perumahanislamiindonesia.
Perumahan Islami Indonesia
Developer, Agensi dan Konsultan Property Syariah
0 comments:
Post a Comment